Upaya pencegahan persalinan preterm labor dapat dilakukan sebagai berikut (Winkjosastro, 2002) :
- Pendidikan masyarakat melalui media yang ada tentang bahaya dan kerugian kelahiran preterm atau BBLR;
- Menggunakan kesempatan periksa hamil dan memperoleh pelayanan antenatal yang baik;
- Mengusahakan makan lebih baik pada masa hamil agar tidak kekurangan gizi dan anemia;
- Menghindarkan kerja berat selama hamil.
Sedangkan menurut Manuaba (1998), persalinan preterm dapat dicegah dengan :
- Melakukan pengawasan hamil dengan seksama dan teratur;
- Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kehamilan dan persalinan preterm;
- Memberikan nasihat tentang gizi saat kehamilan, meningkatkan pengertian KB-interval, memperhatikan tentang berbagai kelainan yang timbul dan segera melakukan konsultasi, menganjurkan untuk pemeriksaan tambahan sehingga secara dini penyakit ibu dapat diketahui dan diawasi/diobati;
- Meningkatkan keadaan sosial–ekonomi keluarga dan kesehatan lingkungan.
Partus prematurus menurut Mochtar (199) dapat dicegah dengan mengambil langkah-langkah berikut ini :
- Jangan menikah terlalu muda dan jangan pula terlalu tua (idealnya 20 sampai 30 tahun);
- Perbaiki keadaan sosial ekonomi;
- Cegah infeksi saluran kencing;
- Berikan makanan ibu yang baik, cukup lemak, dan protein;
- Cuti hamil;
- Prenatal care yang baik dan teratur;
- Pakailah kontrasepsi untuk menjarangkan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar