Kamis, 01 September 2022

Tersadar Tentang Kematian (Prayitno - Jombang)



Pak Prayitno pergi beribadah haji bersama isterinya, Bu Nurul Azizah. Jauh sebelum keberangkatan ke tanah suci, Pak Prayitno senantiasa bercita-cita minta mati atau diwafatkan Allah di Madinah Al-Munawaroh. Sebuah keinginan yang luar biasa, namun Allah rupanya tidak menghendaki demikian.

Malam seusai Pak Prayitno melaksanakan berbagai kegiatan ibadah di Masjidil Haram, dia langsung menuju tempat peraduan untuk istirahat melepas penat yang melekat. Di tengah tidurnya, secara tiba-tiba saja suhu tubuhnya panas bukan main. Ia merasa bagai seekor cacing yang terpanggang api. Sang istri sudah berusaha membangunkannya, namun Pak Prayitno sepertinya sekarat, ia berteriak-teriak, “Jangan! Jangan! Saya tidak mau mati disini, tidaaakkk! Tidaaakkk! Saya tidak mau mati disini! Saya tidak mau mati disini! Saya hanya mau mati kalau mati di Madinah!” 

Pak Prayitno terus berteriak sambil memegangi lehernya yang seolah–olah ada yang mencekiknya. Dan sang istri pun semakin kebingungan, ia berusaha memanggil jamaah lain untuk menolong suaminya yang sekarat itu. Namun tidak menghasilkan sesuatu yang dapat mengubah keadaan. Pak Prayitno terus berteriak-teriak. Namun sekitar setengah jam kemudian Pak Prayitno terlihat mulai sadar, ia pun terbangun dan langsung minta air kepada istrinya. Dengan terburu-buru Bu Nurul memberikan air minum. Setelah air itu diminumnya, Pak Prayitno masih minta air lagi sampai beberapa gelas.

Setelah Pak Prayitno tenang, istrinya menanyakan, sesungguhnya apa yang sedang terjadi. Dan Pak Prayitno bercerita kalau tadi dia hampir mati. Setelah terbangun, Pak Prayitno teringat kalau dia pernah memohon kepada Allah agar diwafatkan di Madinah. Namun baru saja dia merasa kalau nyawanya akan dicabut saat di Makkah. Dan dalam mimpinya tersebut dia tidak mau mati disini. Pak Prayitno mau mati di Madinah sebab Madinah adalah maqam para syuhada.

Dan sejak kejadian mimpi tersebut Pak Prayitno tersadar, bahwa kematian tidak boleh diminta. Dia pun sejak itu banyak melakukan istighfar kepada Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar