Kamis, 19 Mei 2022

Apa Itu Intrauterine Growth Restriction?

Intrauterine Growth Restriction      

                                    



Definisi menurut WHO (1969), Intra Uterine Growth Restriction (IUGR) atau Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) atau janin yang mengalami pertumbuhan yang terhambat adalah janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standard atau ukuran standard yang sesuai dengan usia kehamilannya. IUGR adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi dan pertumbuhan janin yang mengakibatkan berat badan lahir di bawah batasan tertentu dari usia kehamilannya.

Definisi yang sering dipakai adalah bayi-bayi yang mempunyai berat badan di bawah 10 persentil dari kurva berat badan bayi yang normal). Dalam 5 tahun terakhir, istilah Retardation pada Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) telah berubah menjadi Restriction oleh karena Retardasi lebih ditekankan untuk mental. 

Menurut Gordon, JO (2005) pertumbuhan janin terhambat-PJT (Intrauterine growth restriction) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan. Kadang pula istilah PJT sering diartikan sebagai kecil untuk masa kehamilan-KMK (small for gestational age). 

Umumnya janin dengan PJT memiliki taksiran berat di bawah persentil ke-10. Artinya janin memiliki berat kurang dari 90 % dari keseluruhan janin dalam usia kehamilan yang sama. Janin dengan PJT pada umumnya akan lahir prematur (< 37 minggu) atau dapat pula lahir cukup bulan (aterm, > 37 minggu).

Banyak istilah yang dipergunakan untuk menunjukkan janin mengalami hambatan pertumbuhan seperti pseudomature, small for date, dysmature, fetal malnutrition syndrome, chronic fetal distress, dan small for gestational age (SGA).

Janin yang tumbuh pada kondisi seperti ini, beratnya kurang dari 90 persen dari semua janin dari usia kehamilan yang sama, dan ada kemungkinan bayi lahir prematur, yaitu sebelum 37 minggu. Bayi yang baru lahir sering tampak kurus, lemah, pucat, longgar, kulit kering dan mata lebar. Selain itu, tali pusat mereka sangat tipis dan tampak tidak sehat dibandingkan dengan bayi normal yang mengkilap dan gemuk. Beberapa bayi tidak mempunyai penampilan kelainan gizi, tetapi secara keseluruhan kecil.

Retardasi pertumbuhan dalam rahim memiliki definisi berat badan bayi kurang dari persentil sepuluh untuk usia kehamilan bayi, dalam artian bayi baru lahir berukuran lebih kecil dibandingkan dengan usia kehamilannya. IUGR ini dapat dideteksi dengan pengukuran rahim dan pemeriksaan USG ketika kontrol ke dokter. 

Ada dua komponen penting pada PJT/IUGR, yaitu sebagai berikut :

  1. Berat badan lahir di bawah presentil ke-10
  2. Adanya faktor patologis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan.

Ada dua bentuk PJT menurut Renfield (1975) yaitu :

1. Proportionate Fetal Growth Restriction

Janin yang menderita distress yang lama dimana gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang dan lingkar kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih di bawah gestasi yang sebenarnya. 

2. Disproportionate Fetal Growth Restriction

Terjadi akibat distress subakut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak waste dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan mudah diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.

Pada bayi PJT perubahan tidak hanya terhadap ukuran panjang, berat dan lingkaran kepala akan tetapi organ-organ di dalam badan pun mengalami perubahan misalnya berat otak, jantung, paru dan ginjal bertambah sedangkan berat hati, limpa, kelenjar adrenal dan thimus berkurang dibandingkan bayi prematur dengan berat yang sama. Perkembangan dari otak, ginjal dan paru sesuai dengan masa gestasinya. 

PJT dapat terjadi kapanpun dalam kehamilan. PJT yang muncul sangat dini sering berhubungan dengan kelainan kromosom dan penyakit ibu. Sementara, PJT yang muncul terlambat (>32 minggu) biasanya berhubungan dengan problem lain. Pada kasus PJT, pertumbuhan seluruh tubuh dan organ janin menjadi terbatas. 

Ketika aliran darah ke plasenta tidak cukup, janin akan menerima hanya sejumlah kecil oksigen, ini dapat berakibat denyut jantung janin menjadi abnormal, dan janin berisiko tinggi mengalami kematian. 
Bayi-bayi yang dilahirkan dengan PJT akan mengalami keadaan berikut :
  1. Penurunan level oksigenasi
  2. Nilai APGAR rendah (suatu penilaian untuk menolong identifikasi adaptasi bayi segera setelah lahir)
  3. Aspirasi mekonium (tertelannya faeces/tinja bayi pertama di dalam kandungan) yang dapat berakibat sindrom gawat nafas
  4. Hipoglikemi (kadar gula rendah)
  5. Kesulitan mempertahankan suhu tubuh janin
  6. Polisitemia (kebanyakan sel darah merah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar