Rabu, 27 April 2022

Waspadai Selanjutnya




Waspadai Penyakit Rh di Kehamilan Selanjutnya

Perbedaan Rh ibu dan janin sebenarnya tidak terlalu berbahaya pada kehamilan pertama. Sebab, kemungkinan terbentuknya zat anti-Rh pada kehamilan pertama sangat kecil. Kalaupun sampai terbentuk, jumlahnya tidak banyak. Sehingga, bayi pertama dapat lahir sehat.

Andaikan terbentuk antirhesus pada kehamilan pertama, antirhesus tersebut kemungkinan hanya akan menyebabkan bayi terlahir kuning. Hal ini lantaran proses pemecahan sel darah merah menghasilkan bilirubin yang menyebabkan warna kuning pada bayi.

Pembentukan zat anti Rh baru benar-benar dimulai pada saat proses persalinan (atau keguguran) pada kehamilan pertama. Saat plasenta lepas, pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan dinding rahim dengan plasenta juga putus. Akibatnya, sel-sel darah merah bayi dapat masuk ke dalam peredaran darah ibu dalam jumlah yang lebih besar. Peristiwa ini disebut transfusi feto-maternal. Selanjutnya, 48-72 jam setelah persalinan atau keguguran, tubuh ibu dirangsang lagi untuk memproduksi zat anti-Rh lebih banyak lagi. Demikian seterusnya. 

Pada kehamilan selanjutnya gangguan yang terjadi lebih berat. Antirhesus ibu akan semakin tinggi pada kehamilan kedua. Saat ibu mengandung lagi bayi kedua dan selanjutnya, barulah zat anti-Rh di tubuh ibu akan menembus plasenta dan menyerang sel darah merah janin. 

Penyebab

Penyebab utama terjadinya penyakit rhesus pada ibu hamil disebabkan apabila darah Rhesus ibu berbeda dengan janinnya. Perbedaan rhesus antara calon bayi dengan ibu ini akan menimbulkan masalah. Lewat plasenta, rhesus darah janin akan masuk ke peredaran darah si ibu. Dalam aliran darah, antibodi antirhesus bertemu dengan sel darah merah rhesus positif yang normal dan menyelimuti sehingga pecah. 
Sel darah merah yang pecah melepaskan zat yang bernama bilirubin, yang menumpuk dalam darah bayi dan sebagian dikeluarkan ke kantong ketuban bersama urine bayi. Jika sel darah merah yang hancur sedikit, maka bayi lahir dengan anemia dan penuh dengan tumpukan bilirubin dalam darahnya. Tumpukan bilirubin ini sangat berbahaya buat si bayi yang menyebabkan kematiannya.
Pada dasarnya, dalam penyakit Rh ini, sistem kekebalan tubuh ibu mempertimbangkan Rh positif sel-sel darah merah bayi sebagai benda asing dan merespons dengan menghasilkan antibiotik untuk melawan dan menghancurkan sel-sel asing ini.
Umumnya, selama kehamilan pertama, sensitifasi Rh tidak mungkin terjadi, tetapi hanya menjadi masalah di masa depan kehamilan dengan bayi Rh positif lain. Sebagai antibodi ibu melewati plasenta untuk melawan sel-sel Rh positif atau menghancurkan sel-sel darah merah dalam tubuh bayi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar