Senin, 21 Maret 2022

Apa Itu Pijat Refleksi?




Refleksi merupakan gerakan saraf/urat yang di luar kesadaran kita atau dengan kata lain gerakan saraf tanpa perintah. Proses tersebut terjadi pada urat-urat jantung, pernafasan dan lain-lain. Namun, refleksiologi bagi orang tiongkok kuno dapat diartikan sebagai sarana penyembuhan. Hal ini berawal dari zaman dahulu saat para pendekar selesai bertarung mereka menyembuhkan atau mengobati penyakit mereka dengan cara dipijat.

Pada hakikatnya refleksiologi adalah jenis pengobatan yang diadopsi dari ketahanan dan kekuatan tubuh itu sendiri, dengan jalan memberikan sentuhan atau pijatan pada zona terapi. Zona adalah wilayah/daerah yang dibentuk oleh garis khayal (abstrak). Zona tersebut berfungsi untuk menerangkan suatu batas dan letak reflek-reflek yang terhubungan langsung dengan organ-organ tubuh kita. Zona tersebut atau mikro system terdapat pada kaki, tangan dan telinga yang berhubungan dengan berbagai kelenjar, organ dalam dan bagian anggota tubuh lainnya.

Dalam dasar ilmunya, memijat bukanlah untuk menyembuhkan melainkan untuk kebugaran dan pencegahan penyakit. Teknik memijat dalam terapi pijat refleksi bukanlah sembarang memijat melainkan dengan memasukkan energy positif ke dalam tubuh orang yang dipijat guna memperlancar peredaran darahnya, karena mendapatkan energy positif maka penyakit dapat dicegah bahkan bisa disembuhkan. Pemijatan dilakukan dengan keras atau pelan disesuaikan dengan keluhan atau penyakit yang diderita. Diperlukan waktu 2-3 menit pada tiap titik pijat dengan tujuan agar merelaksasi otot di titik pijat tersebut terlebih dahulu.

Apabila Anda merasakan adanya ganjalan pada bagian yang dipijat, maka lanjutkan pijatan di titik tersebut karena ganjalan tersebut merupakan penyebab timbulnya penyakit. Pemijatan bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah sehingga kemungkinan sembuh akan sangat besar.

Pemijatan pada terapi pijat refleksi dilakukan dengan menggunakan benda tumpul untuk membantu pemijat agar tidak sampai melukai tubuh pasien. Berikut ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam melakukan pemijatan :

  • Teknik pemijatan keras digunakan untuk penderita penyakit tulang.
  • Tanda-tanda bintik kehitaman akan muncul pada Anda yang menderita rematik dan infeksi pada saat berlangsungnya proses pemijatan, jangan merasa takut karena ini adalah pertanda baik jadi Anda bisa meneruskan pemijatan.
  • Pemijatan tidak boleh dilakukan 1 jam setelah Anda makan.
  • Pemijatan tidak terlalu keras berlaku jika Anda memijat orang yang menderita penyakit kencing manis/diabetes, liver, jantung dan kanker. Pemijatan dalam satu titik boleh dilakukan lebih dari 2 menit.
  • Selama melakukan terapi pijat refleksi, dianjurkan untuk menghentikan konsumsi obat-obatan dari apotek. Karena obat-obatan tersebut justru akan menghambat proses penyembuhan. Terkecuali untuk Anda penderita kencing manis (diabetes) dan penyikit jantung karena obat-obatan tersebut masih diperlukan dalam proses pengobatan.
  • Orang yang melakukan terapi pijat refleksi diharuskan banyak minum air putih. Minumlah 2-3 gelas (500cc) air putih setelah proses pemijatan selesai. Hal ini akan sangat berguna untuk membuang kotoran di dalam tubuh Anda. Bagi penderita penyakit ginjal berat, jangan minum air putih melebihi 150 cc.
  • Setelah melakukan pemijatan cucilah tangan Anda terlebih dahulu hal ini dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri Anda.
  • Jangan memaksakan diri untuk memijat atau dipijat jika kondisi Anda atau orang yang memijat sedang tidak sehat. Karena justru akan menimbulkan penyakit.
  • Pemijatan titik refleksi kelenjar tidak boleh terlalu keras. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar tidak sampai terjadi reaksi yang lain di dalam tubuh Anda.
  • Bagi Anda penderita penyakit yang serius sebaiknya pastikan pemijat adalah seorang yang sudah professional atau ahli dibidangnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar