Minggu, 16 Januari 2022

Si Cadel Akhirnya Menang



Si Natsir orangnya cadel, susah sekali ia melafalkan huruf “R.” Suatu ketika ia ingin membeli nasi goreng di tempat si abang yang mangkal di dekat rumahnya.

“Bang, beli nasi goleng satu.” kata si Natsir

“Apaa...?” tanya si abang sambil meledek

“Nasi goleng!” jawab Natsir

“Apaan...?” sahut si Abang semakin meledek

“NASI GOLLEENG!!!” teriak Natsir dengan kesal

“Ohh, nasi goleng...” kata si Abang. 

Para pembeli yang melihat adegan itu pun tertawa. Karena merasa diledek, si Natsir pun pulang dengan hati kesal. Sesampainya di rumah, ia bertekad untuk berlatih mengucapkan kata “Nasi Goreng” dengan benar. Hingga akhirnya dia berhasil melakukannya.

Keesokan harinya, dengan bangga Natsir kembali mendatangi si abang penjual nasi goreng. Ia ingin menunjukkan bahwa dia bisa mengucapkan pesanannya dengan benar, tidak cadel lagi.

“Bang, saya mau beli nasi goreng, bungkus!!” kata natsir

“Oke, pake apa?” tanya si Abang

“Pake telol...!” jawab Natsir dengan sedih karena tidak bisa mengucapkan kata “telor” dengan sempurna. Akhirnya dia kembali berlatih mengucapkan kata “telor” sampai benar.

Esoknya, Natsir pun kembali berniat menunjukkan bahwa dia mampu mengucapkan kata-kata yang ada huruf “R” nya dengan benar. Ia rela tiga hari berturut-turut makan nasi goreng.

“Bang, beli nasi goreng pake telor!! Bungkus!” kata si Natsir.

“Ceplok atau Dadar?” sahut si Abang yang tiada henti ingin mempermainkan Natsir.

“Pake dadal...!” jawab Natsir.

Karena kali ini dia masih merasa dipermainkan, maka Natsir pun kembali berlatih mengucapkan kata “dadar” sampai benar. Hingga empat hari lamanya ia berlatih dan akhirnya berhasil. Natsir pun akhirnya memutuskan untuk membeli nasi goreng lagi. Dan kali ini ia yakin mampu memesan dengan benar tanpa ditertawakan.

“Bang, beli nasi goreng pake telor dadar satu!” kata Natsir.

“Hebat kamu, sudah tidak cadel lagi. Nih, harganya Rp 2.500.” sahut si Abang

Natsir menyerahkan uang Rp 3.000 kepada si Abang, namun si Abang tidak memberikan uang kembaliannya. Hingga si Natsir bertanya,

“Bang... kembaliannya mana?”

“Oh iya, uang kamu Rp 3.000 sedangkan harga nasi gorengrnya Rp 2.500, jadi kembaliannya berapa ya?” tanya si Abang yang masih ingin meledek Natsir.

Natsir sempat gugup juga untuk menjawabnya, sebab dia pasti akan ditertawakan lagi bila menjawab “lima latus lupiah.” Oleh karena itu, agar tidak menjadi bahan tertawaan lagi, dia pun langsung menjawab “GOPEK”, sambil tersenyum penuh kemenangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar