Jumat, 21 Januari 2022

Bahaya Polusi Bagi Kehamilan

 


 A. Akibat polusi


Polusi untuk ibu hamil tentulah sangat berbahaya, namun jarang diketahui oleh masyarakat atau ibu hamil itu sendiri. Selama ini polusi terutama polusi udara ada dimana-mana, terutama ibu hamil yang aktif bekerja di luar ruangan. Saat hamil sudah seharusnya ibu menjaga kandungan yang ada di dalam rahimnya. Ibu tidak hanya mementingkan kesehatannya sendiri namun ibu juga harus menjaga kesehatan janin yang ada di dalam kandungannya.

Tidak hanya bahaya polusi yang tidak diketahui oleh ibu hamil, namun bahaya polusi secara umum ini masih dianggap akan aman-aman saja bagi kesehatan dan juga janin. Padahal dalam kenyataannya tidaklah seperti itu. Polusi sangat berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan juga janin yang ada di dalam kandungan. Berikut ini adalah berbagai macam dampak polusi bagi ibu yang sedang hamil:

1. Janin terkena asma
Ibu hamil yang membiarkan dirinya terpapar dengan polusi terutama polusi udara bisa membuat janin yang ada di dalam kandungannya terkena asma. Ibu hamil di trimester kedua sangat rentan untuk memiliki bayi yang terkena asma jika membiarkan polusi udara masuk ke dalam tenggorokannya. Partikel berbahaya yang ada di dalam polusi udara bisa masuk dan terhirup oleh ibu. Partikel tersebut bisa menyebabkan janin yang ada di dalam kandungan, terkena asma.

2. Paru-paru janin terganggu
Adanya polusi udara yang ada di lingkungan membuat paru-paru janin menjadi terganggu, hal itu dikarenakan polusi udara membuat organ pernafasan termasuk paru-paru menjadi terganggu. Janin yang ada di dalam kandungan terganggu pertumbuhan dan perkembangan paru-parunya. Jika pertumbuhan paru-parunya terganggu maka pernafasan bayi pun akan terganggu.

3. Penyakit saluran pernafasan
Bahaya polusi udara bagi ibu hamil yang masuk ke dalam tubuh, bisa membuat janin yang ada di dalam kandungan memiliki penyakit di bagian saluran pernafasannya. Hal itu dikarenakan paru-paru tidak bisa berkembang secara sempurna dan pertumbuhannya menjadi terganggu. Paru-paru itu erat kaitannya dengan saluran pernafasan janin.

4. Berat badan bayi rendah
Ibu yang sering menghirup polusi udara bisa menyebabkan bayi terlahir dengan berat badan yang rendah. Polusi udara yang dihirup ke dalam tubuh bisa menyebabkan penyerapan gizi ibu hamil ke dalam tubuh janin menjadi terganggu. Akibatnya bayi memiliki sedikit nutrisi dan berat badannya menjadi rendah.

5. Memperburuk plasenta
Ibu hamil yang sering terpapar oleh polusi terutama polusi udara saat memasuki trimester tiga bisa menyebabkan plasenta yang ada pada bayi tersebut memburuk. Jika plasenta memburuk maka kondisi janin pun bisa memburuk pula.

6. Perkembangan janin terganggu
Bahaya polusi bagi ibu hamil bisa membuat perkembangan janin terganggu. Baik itu perkembangan janin mulai trimester awal sampai dengan trimester akhir. Hal itu disebabkan oleh zat-zat berbahaya yang terkandung dalam polusi tersebut.

7. Suplai oksigen berkurang
Ibu hamil yang terpapar dengan polusi udara bisa menyebabkan suplai oksigen ke janin menjadi berkurang. Oksigen merupakan zat penting bagi ibu maupun janin yang ada di dalam kandungan. Jika janin kekurangan oksigen akibatnya adalah janin menjadi lemas di dalam kandungan, tidak aktif bergerak dan kemudian meninggal secara mendadak.

8. Kecerdasan berkurang
Suplai oksigen yang berkurang terutama otak yang kekurangan oksigen bisa membuat kecerdasan otak janin berkurang. Hal itu akan berbahaya jika otak janin terus-terusan kekurangan oksigen. Akibatnya adalah bayi menjadi tidak cerdas, daya tangkap lemah dan daya konsentrasinya pun rendah.

9. Bibir sumbing
Ibu yang sering terpapar dengan polusi terutama asap rokok rentan untuk melahirkan anak dengan kondisi bibir sumbing. Termasuk juga bahaya alkohol saat hamil.

10. Merusak katup jantung
Polusi udara yang disebabkan oleh zat karbon monoksida dan diserap oleh ibu hamil sangat berbahaya bagi kondisi janin yang ada di dalam kandungan. Alasannya adalah kadar tersebut bisa merusak katup jantung. Jantung adalah organ vital bagi bayi dan juga manusia.

11. Autis
Penelitian menemukan fakta bahwa ibu yang tinggal di daerah pinggir jalan raya dan di daerah polutan bisa menyebabkan anaknya terkena autis. Perkembangan janin 4 bulan pada ibu hamil yang berada didaerah polutan, berisiko melahirkan anak autis 3 kali lipat dibandingkan dengan ibu hamil yang tinggal di daerah yang bebas polutan. Begitu pula dengan anak-anak yang tinggal di daerah polutan dan dibesarkan di daerah polutan semakin berisiko terkena autis.

12. Lahir prematur
Ibu yang sering terpapar dengan polusi udara bisa menyebabkan bayi tersebut lahir dengan prematur. Penelitian yang dilakukan terhadap 970 ibu hamil yang tinggal di kawasan dekat industri, dekat jalan tol dan dekat dengan jalan raya menunjukkan fakta bahwa bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu tersebut lahir 2 minggu lebih cepat dari HPL, selain itu ada ibu yang melahirkan secara prematur kurang dari 37 minggu.

13. Gangguan pendengaran
Penelitian yang dilakukan di Amerika membuktikan fakta bahwa jika ibu bekerja di kawasan industri yang banyak polutannya dan bekerja di daerah polutan yang bising rentan untuk membuat janin yang ada di dalam kandungan terkena gangguan pendengaran. Saat perkembangan janin 7 bulan yang mulai sempurna, namun gangguan pendengaran itu bisa terjadi dan akan terus terbawa sampai bayi berusia balita. Di daerah yang bising tersebut terdapat polusi suara dan mungkin juga ada polusi udaranya.

14. Meninggal dalam kandungan
Ibu yang terpapar polusi di saat usia kehamilannya menginjak 20 minggu ke atas bisa menyebabkan bayi yang dikandung oleh ibu tersebut meninggal di dalam kandungan. Bayi yang meninggal dalam kandungan saat usia perkembangan janin 5 bulan ke atas, harus dikeluarkan melalui jalan operasi.

15. Keguguran
Ibu yang sejak trimester awal sering terpapar oleh polusi udara bisa menyebabkan ibu hamil tersebut mengalami keguguran. Alasannya adalah partikel berbahaya yang masuk ke dalam tubuh ibu bisa mengganggu perkembangan dan juga pertumbuhan janin yang ada di dalam kandungan. Akibatnya bahaya polusi bagi ibu hamil ini membuat janin tidak bisa tumbuh dan rentan untuk menggugurkan diri dari rahim sang ibu.

16. Kecacatan
Polusi air yang tercemar dengan logam berat dan masuk ke dalam tubuh ibu hamil, bisa membuat janin yang ada di dalam kandungan ibu mengalami kecacatan. Kecacatan itu bisa bersifat permanen dan seumur hidup.


B. Macam-macam polusi dan  pencegahannya

Masyarakat saat ini hanya mengetahui jenis polusi hanya satu macam saja, padahal di bumi ini ada 3 macam polusi yang harus diketahui. Setiap polusi tersebut menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, banyak kasus polusi yang menyebabkan gangguan kesehatan mulai gangguan kesehatan ringan sampai gangguan kesehatan yang berat. Berikut ini adalah berbagai macam polusi yang ada di sekitar kita dan kasusnya:

1. Polusi suara
Polusi suara merupakan zat berbahaya yang ada di suara. Polusi ini tidak dapat dilihat namun bisa didengarkan. Polusi suara itu berasal suara yang di ambang batas frekuensi pendengaran manusia. Frekuensi yang aman adalah frekuensi antara 20-20.000 hertz. Kasus yang terjadi saat ini adalah dimana polusi suara ada di berbagai tempat disertai dengan pembangunan kawasan industri yang semakin marak. Orang yang tinggal di kawasan industri bisa menyebabkan janin terkena mengalami gangguan pendengaran.

Ibu yang sedang hamil perlu menghindari suara bising yang memekakkan telinga sebab suara bising itu menganggu janin yang ada di dalam kandungannya. Suara yang harus dihindari adalah suara petir yang menggelegar, suara pesawat tempura tau jet, suara mesin bangunan yang memekakkan telinga dan suara mesin-mesin pabrik ketika dioperasikan.

2. Polusi udara

3. Polusi air

Polusi sangat berbahaya bagi ibu hamil, namun ibu hamil tidak menyadari hal tersebut. Saat hamil, jarang sekali ada ibu hamil yang menutup hidungnya menggunakan masker. Jika menggunakan masker pun banyak jenis masker yang salah digunakan. 

Masker yang benar untuk menutup polusi udara adalah masker yang berwana hijau dan putih dan dijual di apotik sehingga masker itu bisa digunakan untuk melindungi diri dari polusi udara. Masker yang berwarna putih bisa berguna untuk menangkal polusi udara, sedangkan jika ibu hamil flu ibu hamil bisa membalikkan bagian masker yang berwarna putih yang menghadap ke muka sedangkan yang berwarna hijau berada di luar. Masker dengan jenis ini hanya sekali pakai sehingga setelah digunakan sekali masker tersebut harus langsung dibuang. Saat ini banyak masker yang beredar dengan corak beragam dan beraneka warna. Namun fungsi masker tersebut tidak semaksimal dengan masker yang dijual di apotek. Jadi selektiflah dalam memilih masker untuk menjaga kesehatan Anda dan janin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar