Minggu, 21 November 2021

Pola Tidur Bayi Yang Perlu Ibu Ketahui

 



Pada awalnya bayi bangun sekitar tiga jam sekali dan diberi ASI setiap ia mau. Setelah sekitar tiga bulan, pola tidurnya mulai teratur sehingga pada umumnya ia hanya terbangun sekali dalam satu malam. Sepanjang malam, dalam tidurnya bayi membuat suara–suara seperti batuk dan menggeram. Berikut ini beberapa permasalahan dan solusi seputar pola tidur bayi.

 

1. Dalam sehari, berapa jam bayi butuh tidur?

Dalam sehari, bayi baru lahir bisa tidur sampai 18 jam. Bangunnya hanya untuk minum, lalu tidur lagi. Secara perlahan, makin usia bertambah, waktu tidurnya akan berkurang atau makin sedikit.

Bayi kalau perutnya kenyang, badan kering dan hangat, ia akan tidur. Kalau tidak, ia gelisah. Ada juga bayi-bayi yang susah tidurnya, berarti termasuk bayi rewel atau ada sesuatu yang dirasanya atau sakit. Lebih ekstremnya, jika bayi banyak tak tidurnya alias melotot terus, ia akan sangat aktif, bertemperamen tinggi, seperti mengamuk, dan sebagainya. Biasanya bayi seperti ini karena ada keracunan dari sang ibu, misal, ibunya pecandu narkoba. Harus ditangani dokter untuk pengobatannya.

Saat ditidurkan, sebaiknya bayi tak ditaruh telentang tapi menyamping agar jika muntah tak akan ditelannya. Bayi bisa memilih sendiri posisi tidurnya yang dirasakannya nyaman.

 

2. Mengapa tangan dan kaki bayi lebih suka menekuk?

Bayi ketika ditaruh atau ditidurkan dalam posisi telentang, biasanya tubuhnya tak lurus sama sekali, tapi menekuk di siku tangan dan lututnya. Tubuhnya pun lebih banyak bergerak. Posisi seperti ini normal-normal saja, dan dikenal dengan istilah fleksi. Hal ini dimungkinkan karena secara fisiologis, posisi ini seperti ketika masih di dalam kandungan yaitu bayi dalam keadaan meringkuk.

Jadi, posisinya ini tak perlu dikhawatirkan, apalagi sampai membedongnya kuat-kuat dengan tujuan agar tubuhnya jadi lurus. Biarkan saja. Sebetulnya, bedong digunakan hanya agar bayi tak kedinginan.

Namun bila tubuhnya menekuk berlebihan, dalam arti menekuk sekali dan tampak kaku atau tak relaks, hal ini dikenal dengan istilah spastis. Ini berarti ada saraf yang tak beres. Umumnya, setelah usia 5-6 bulan posisinya mulai tidur lurus. Tapi jika dari awal sudah lurus dan kaku, namanya ekstensi. Kemungkinan ada sesuatu di otaknya.

 

3. Normalkah jika bayi sering menguap?

Normal, jika bayi sesekali menguap, bisa berarti ia mengantuk. Tapi, jika sebentar-sebentar menguap atau sering, bisa termasuk dalam salah satu sindrom keracunan obat-obatan, misal, dari ibu yang pecandu narkotika. Untuk mengatasinya harus ditangani dokter untuk pengobatannya.

 

4. Normalkah jika bayi sering menggeliat?

Menggeliat berarti menggerakkan otot-ototnya. Normal-normal saja bayi menggeliat, karena ia belum bisa tengkurap atau membalikkan badannya, sehingga gerakannya hanya sebatas menggeliat.

Bayi memang harus banyak bergerak. Di kandungan saja, bayi banyak menendang-nendang. Hanya, seberapa banyak/aktifnya bergerak, sangat individual sifatnya, entah bayi laki atau perempuan. Justru kalau bayi diam saja, harus dicurigai, berarti ada sesuatu atau sakit.

 

5. Bagaimana caranya agar bayi dapat tidur dengan nyenyak?

Berikut beberapa tips agar bayi dapat tidur nyenyak:

Terapkan pola tidur malam untuk bayi. Pola tidur ini bisa dimulai sejak bayi baru lahir/ newborn.

Lakukan perawatan bayi secara teratur. Mandikan bayi dengan air hangat dan sabun khusus bayi yang lembut di kulit sambil dipijat dengan lembut dengan Baby oil.

Saat bayi anda tidur, hindari sinar terang benderang atau suara-suara yang dapat menstimulasi bayi untuk tetap terjaga.

Berikan susu (ASI atau Formula) menjelang jam tidur agar bayi tidak terbangun karena lapar. Ketika bayi sudah lebih besar, berilah makan lebih banyak maka dia akan tidur sepanjang malam

Buatlah bayi terjaga selama mungkin pada siang hari. Jika bayi tidur siang/sore lebih dari 3 jam, bangunkanlah dan ajak bayi anda bercanda atau bermain selama beberapa saat.

 

6. Mengapa bayi yang baru lahir sering tertidur?

Bayi baru lahir akan tampak sering tertidur. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Pada bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur. Ia biasanya hanya bangun bilamana lapar atau ada hal yang membuatnya tidak nyaman misalnya basah karena buang air kecil atau buang air besar. Bayi baru lahir memang belum mengenal perbedaan siang dan malam. Anda pun tidak perlu khawatir karena bayi tidur sesuai dengan kebutuhannya. Rata-rata, bayi baru lahir tidur 16 jam sehari. Kemudian hingga usia 6 bulan, kebutuhan tidurnya mulai bervariasi antara 10 hingga 18 jam sehari. Namun, bila si kecil sudah tidur lebih dari dua jam, tidak ada salahnya Anda bangunkan untuk diberikan ASI.

 

7. Bolehkah bayi tidur dalam posisi tengkurap?

Bayi sebaiknya tidak ditidurkan dalam keadaan tengkurap. Di negara kita, kebanyakan bayi ditidurkan dalam posisi yang alami yakni terlentang. Dulu, kerap dianjurkan agar bayi ditidurkan dalam posisi tengkurap atau telungkup. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bahaya tersedak atau aspirasi, yakni istilah untuk masuknya makanan ke dalam saluran pernapasan saat bayi gumoh atau muntah. Padahal, yang dapat terjadi justru sindrom kematian mendadak pada bayi yang ditidurkan telungkup. 

Lain hal bila bayi sudah dapat tengkurap dengan sendirinya, biarkan ia mencari sendiri posisi tidurnya yang nyaman. Jadi dianjurkan, sebelum bayi berusia 4 bulan, sebaiknya tidak menidurkan bayi dalam posisi telungkup atau tengkurap.

 

8. Bagaimana cara menggendong dan mengangkat bayi dengan benar?

Menggendong bayi memberi rasa aman dan membentuk ikatan emosional antara Anda dan bayi, tapi menggendong bayi tidak bisa dilakukan sembarangan, ada teknik yang harus dipelajari. Berikut ini beberapa teknik menggendong dan mengangkat bayi yang benar.

• Mengangkat bayi.

Selipkan satu lengan di bawah kepala dan lengan lainnya menyangga pantat. Angkat dengan perlahan dan lembut lalu dekatkan ke dada. Pastikan bahwa posisi kepalanya lebih tinggi dibanding bagian tubuh bawah. Sanggalah lehernya dengan benar karana otot-otot leher bayi belum bisa menyangga kepalanya dengan baik.

• Menggendong di lengan. 

Ini adalah posisi yang paling umum dilakukan untuk menggendong bayi yang baru lahir. Posisi kepala bayi berada di atas siku lengan dan lengan satunya menopang seluruh tubuh.

• Mendekap bayi. 

Bayi merasa nyaman jika mendengar detak jantung orang yang mendekapnya. Posisikan bayi berdiri dengan wajah menghadap ke dada Anda. Gunakan satu tangan untuk menahan pantat dan tangan lain untuk menahan lehernya.

 

9. Bagaimana cara membuat bayi Anda terjaga?

Berikut langkah sederhana membangunkan bayi dan membuatnya tetap terjaga dan tidak tidur.

• Buka Bedong! 

Jika bayi dibedong, segera lepas untuk membangunkannya sehingga tangan dan kakinya punya ruang bergerak. Bedong membuat bayi tertidur. Membuatnya sedikit tidak nyaman akan menjaganya tidak tidur.

• Dudukan Si Bayi. 

Taruh si kecil di pangkuan Anda dalam posisi duduk. Posisi Ini akan membuatnya lebih terjaga. Pastikan Anda selalu memperhatikan posisi duduknya dan menopang kepala dan punggungnya.

• Bicara.

Alihkan perhatian si bayi fokus kepada Anda saat bicara, bernyanyi, dan membacakan dongeng. Bayi biasanya suka dengan suara. Ia tak mau melewatkan suara sekecil apapun dari orang tuanya.

• Menggelitik. 

Sedikit kelitikan lembut bisa membuat bayi terbangun dan bergairah. Kelitikan di telapak kaki bisa membuat bayi merasa geli kemudian bergerak.

• Bermain. 

Mengajak bayi bermain adalah cara terbaik untuk membuat bayi Anda aktif dan terjaga. Banting mainan favoritnya dijamin akan mendapatkan perhatian dari si kecil.

 

10. Bagaimana cara mencegah agar kepala bayi tidak peyang?

Bayi-bayi yang lebih banyak terlentang di dalam buaian mereka, kursi mobil dan ayunan berisiko menderita plagiocefali, atau “sindroma kepala peyang/datar”. Coba ikuti anjuran penasihat Parents Ari Brown, MD, penulis buku Baby 411 untuk langkah-langkah pencegahannya

Variasikan posisi berbaring bayi Anda di atas buaian atau saat popoknya sedang digantikan baju  atau popok sehingga ia menggerakkan kepalanya ke lain arah.

Pada saat sedang menyusui, gunakan lengan kiri dan kanan Anda secara bergantian untuk menyanggah kepalanya

Pastikan Anda sesekali menengkurapkan bayi agar kepalanya tak terlalu lama tertekan. Dalam 8 minggu pertama, bayi harus ditidurkan di atas perutnya minimal 5 menit dalam sehari. Setelah melewati masa tersebut, sesinya ditambah menjadi tiga sesi per-hari yang berdurasi masing-masing 5 menit.

Kalau bayi Anda rewel saat ditengkurapkan, berbaringlah di dekat mereka, tengkurapkan di atas dada Anda atau angkat dia tinggi-tinggi sambil bermain “pesawat terbang”

 

11. Bagaimana cara menidurkan bayi di malam hari?

Bayi yang baru lahir sering bangun untuk makan. Terkadang dia bisa bangun tiap dua atau tiga jam. Seiring berjalannya waktu, bayi Anda akan bisa tidur lebih lama tanpa makan. Sementara itu, Anda bisa membantunya tidur sendiri dengan membaringkannya saat dia mengantuk tapi masih terjaga. 

Hindari menyusuinya sebelum tidur. Memasuki usia 4-6 bulan, umumnya bayi mulai bisa tidur selama delapan jam tanpa butuh makan, tapi ada juga yang baru bisa begitu pada usia antara 8 dan 12 bulan dan tidur selama 11 jam tanpa jeda sepanjang malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar