Kamis, 28 Oktober 2021

Manfaat Pohon Sukun dari Akar hingga Pucuk





Sukun sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tanamannya juga tersebar di seluruh nusantara. Sukun secara tradisional juga telah dimanfaatkan dalam kehidupan. Walau nampaknya sederhana, ternyata menyimpan jutaan manfaat.

Manfaat sukun tersebar secara lengkap mulai dari buah sukun yang lezat seperti roti, daun sukun yang berkhasiat obat, dan batang sukun selain untuk bahan bangunan juga menyimpat zat aktif untuk kesehatan.

Sukun tak hanya dapat diolah menjadi makanan yang memiliki nilai jual, ternyata hampir seluruh bagian tanaman itu dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia. Bagian-bagian lain dari tanaman sukun yang telah diketahui sangat bermanfaat bagi manusia adalah biji, bunga, dan daunnya. 

Di Melanesia dan New Guinea bijinya dapat disangrai atau direbus seperti chestnut. Bunganya dapat diramu sebagai obat yakni untuk menyembuhkan sakit gigi dengan cara dipanggang lalu digosokkan pada gusi yang giginya sakit.

Berikut ini beberapa manfaat pohon sukun dari akar hingga pucuk.

1. Buah

Buah sukun biasa digunakan untuk bahan pangan terutama untuk makanan ringan semisal direbus, digoreng, atau dibuat keripik maupun dibuat kolak. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan buah sukun sebagai bahan baku pembuatan tepung dan mie. Daging buah sukun yang telah dikeringkan dapat dijadikan tepung dengan kandungan pati sampai 75 %, gula 31 %, protein 5 %, dan lemak sekitar 2 %.

Lain lagi dengan penduduk Fiji, Jepang. Mereka memfermentasi buah sukun untuk konsumsi. Sebelumnya mereka merebus buah tanpa kulit dan menghaluskan menjadi pasta. Fermentasi berlangsung 2 – 270 hari, tergantung kebutuhan. Masyarakat setempat membakar atau mengukus mandrais alias sukun hasil fermentasi. Olahan lain, seperti kebiasaan di Jawa Timur adalah  memanfaatkan buah sukun menjadi tapai.

Buah sukun juga dimanfaatkan sebagai sumber pangan alternatif. Menurut Murdijati Gardijito dari Pusat Kajian Makanan Tradisional, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, buah sukun dapat menjadi makanan sehat bagi penderita diabetes. Hal ini dikarenakan sukun mempunyai indeks glikemik (angka yang menunjukkan potensi peningkatan glukosa darah dari karbohidrat) yang rendah, yakni 59. Angka tersebut lebih rendah daripada terigu, yakni sebesar 100 dan beras sebesar 96.

Buah sukun juga berkhasiat antiradang sebagaimana hasil penelitian Jer-An Lin dari Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi, National Chung Hsing University, Taiwan yang menyatakan bahwa ekstrak buah sukun mengandung senyawa 5,7,4-trihydroxy-6, yaitu senyawa yang berperan sebagai antiradang.

Buah Sukun mengandung karbohidrat yang tinggi (bahan Makanan), dan kandungan gizi pada buahnya juga tinggi. Seperti kandungan Asama Amino esensial (isoleusin, methionin, lysine, Histidine, Tryptophan, dan valin). Kandungan mineral tersebut dapat digunakan untuk sistem pencernaan, memperkuat gigi dan tulang, penyakit ginjal, yang mengalami sakit liver dan diabetes.

Buah sukun mengandung banyak manfaat seperti kandungan yang ada pada buah sukun mencapai berkali-kali lipat dari serat yang terkandung  dalam beras. Dengan kandungan serat yang ada pada buah sukun dapat membantu alat pencernaan dalam tubuh terutama pada proses pencernaan. Buah sukun juga bisa untuk orang yang mengalami sakit diabetes karena dapat menurunkan gula darah.  

2. Daun

Daun sukun mempunyai khasiat ampuh untuk kesehatan, selain efektif untuk mengobati penyakit liver, juga bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit kronis lainnya. Masyarakat Indonesia secara tradisional menggunakan daun sukun untuk pengobatan penyakit hati, inflamasi, jantung, ginjal, sakit gigi, pembesaran limpa, dan lain sebagainya. Di India bagian barat, ramuan daunnya dipercaya dapat menurunkan tekanan darah dan meringankan asma. 

Daun sukun yang dihancurkan diletakkan di lidah dapat mengobati sariawan. Juice daun sukun digunakan untuk obat tetes telinga. Abu daun digunakan untuk infeksi kulit. Bubuk dari daun yang dipanggang digunakan untuk mengobati limpa yang membengkak. Daun sukun yang agak kuning dapat dibuat minuman untuk obat penyakit tekanan darah tinggi dan kencing manis, hal ini disebabkan daun sukun mengandung fenol, quercetin,  dan champorol. Faedah lain dari daun sukun yaitu dapat menyembuhkan kulit bengkak dan gatal.

Daun sukun juga memiliki khasiat lain sebagai antifungi. Salah satu penelitian antifungi pada daun sukun dilakukan oleh Sulistianingsih dan kawan-kawan dari Fakultas Farmasi, Universitas Padjajaran. Hasil riset memakai cendawan Candida albicans yang dipaparkan di jurnal Farmaka pada April 2009 itu menunjukkan bahwa ekstrak daun sukun memiliki nilai banding 409:1 yang berarti 409 gram ekstrak daun sukun setara dengan 1 gram antibiotik. Selain untuk ramuan pengobatan penyakit, daun sukun juga dapat dijadikan sebagai pakan ternak. 

3. Kayu

Kayu sukun atau timbul mempunyai pola yang bagus, ringan, dan cukup kuat sehingga kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat rumah tangga, konstruksi ringan, dan membuat perahu supaya kedap air. 

Kayu sukun yang tidak terlalu keras tapi kuat, elastis dan tahan rayap sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan antara lain untuk pembuatan mebel, partisi interior, dan papan selancar.

Sedangkan serat kulit kayu bagian dalam dari tanaman muda dan ranting dapat digunakan sebagai material serat pakaian. Di Malaysia digunakan sebagai mode pakaian.

Bahkan, masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita yang baru 8-10 hari melahirkan. 

Kulit batang pohon sukun mengandung antiradang sehingga mampu mengatasi luka lambung. Sedangkan, ekstrak kayu sukun mengandung senyawa artocarpin yang dapat memacu apoptosis pada sel kanker payudara

Pada kulit kayu sukun ditemukan senyawa turunan flavanoid yang terprenilasi, yaitu artonol B dan sikloartobilosanton.

4. Akar

Akar daun sukun terbukti secara ilmiah sebagai antituberkulosis (TB) dan antiplasmodial (antimalaria). Menurut riset yang dilakukan Surat Boonphong dan rekan di Departemen Kimia, Chiang Mai University, Thailand. Hal itu disebabkan kulit akar mengandung 9 senyawa prenylated flavonoid, yakni cycloartocarpin, artocarpin, chaplashin dari inti akar dan morusin, cudraflavone B, cycloartobiloxanthone, artonin, cudraflavone C, dan artobiloxanthone. Aktivitas antituberkulosis melawan Mycobacterium tuberculosis terjadi pada konsentrasi minimum 25 µg per ml. Sedangkan pada IC50 3,5 µg per ml berlangsung aktivitas antiplasmodial menengah melawan Plasmodium falciparum.

Masyarakat Taiwan secara tradisional menggunakan akar dan batangnya bagi pengobatan penyakit hati dan hipertensi.

5. Bunga

Bunga sukun dipercaya dapat diramu sebagai obat. Bunganya dapat pula menyembuhkan sakit gigi dengan cara dipanggang lalu digosokkan pada gusi yang giginya sakit. 

6. Getah

Getah sukun banyak dimanfaatkan untuk menjerat burung dan menambal (memakal) perahu. Selain itu, getah tanaman sukun dapat juga digunakan untuk mengobati penyakit kulit. Sedangkan getah yang ditambah air jika diminum dapat mengobati diare. Di Karibia, getah sukun digunakan sebagai bahan baku pembuatan permen karet. Sedangkan masyarakat Ambon, Provinsi Maluku, memanfaatkan getah sukun sebagai bahan pembuat dempul. Caranya dengan mencampur getah sukun, tepung sagu, gula merah, dan putih telur bebek. 

Getah sukun dipercaya juga berkhasiat untuk mengurangi rasa sakit pada pasien patah tulang. Fungsi getah yang dioleskan di kulit itu bak analgesik yang digunakan untuk meredakan rasa nyeri atau sakit mirip fungsi chlor etil, obat penghilang rasa sakit yang disemprotkan tim medis kepada pemain sepakbola yang jatuh atau terkilir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar