Saat hamil tidak semua kegiatan atau makanan dan minuman boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Apapun yang dilakukan atau dikonsumsi oleh ibu hamil bisa mempengaruhi kehamilan dan kondisi janin yang dikandungnya. Berikut disampaikan penjelasan mengenai larangan bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi zat yang terkandung dalam minumannya. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Alkohol
Organisasi kesehatan dunia (WHO) serta pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat (CDC) mendorong perempuan yang sedang hamil untuk tidak mengonsumsi alkohol setetes pun. Bahkan sebaiknya tak dikonsumsi sama sekali. Bila wanita suka minum minuman beralkohol maka harus dihentikan sebelum kehamilan terjadi.
Tak ada tingkat pemakaian alkohol yang aman semasa kehamilan. Minuman beralkohol tersebut akan masuk ke dalam darah bayi melalui darah ibunya. Sementara hati janin belum berfungsi maksimal, maka minuman tersebut akan tetap beredar di dalam darah. Pada wanita yang minum alkohol dalam jumlah berlebihan, sebagian besar akan berisiko pada bayi.
Kendati ada ibu yang mengatakan, “Saya minum alkohol, anak saya tak apa-apa, kok.” Tapi, semua penelitian menunjukkan angka kejadian pertumbuhan janin terhambat jauh lebih tinggi pada bayi dengan ibu yang minum minuman beralkohol. Jadi, sifatnya tidak kausatif melainkan risk (berisiko).
Hal ini karena konsumsi alkohol selama hamil dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur. Peminum alkohol berat dikaitkan dengan fetal alcohol syndrome yang gejalanya mencakup kecacatan pada wajah, IQ rendah, keterbelakangan mental, koordinasi buruk, perilaku agresif dan masalah lainnya.
2. Kafein
Bagi Anda pasangan suami istri yang sedang menginginkan kehamilan sebaiknya hindari dulu minuman yang mengandung kafein terutama kopi. Terutama pada wanita. Karena berdasarkan penelitian terbaru menunjukan hasil bahwa kandungan kafein dalam kopi bisa menumbulkan efek sulit hamil pada wanita.
Para ilmuwan mengungkapkan bahwa stimulan yang terdapat dalam kopi yaitu kafein bisa merusak transportasi sel telur dari ovarium ke rahim, sehingga menganggu proses pembuahan dan membuat perempuan sulit hamil.
Dalam studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi kopi bisa mempengaruhi kesuburan perempuan. Studi yang melibatkan 9.000 perempuan Belanda itu menemukan bahwa mengonsumsi kopi lebih dari 4 cangkir dalam sehari bisa mengurangi kemungkinan hamil sekitar 25%.
Sedangkan dalam studi terbaru ini peneliti berhasil menemukan penyebabnya, yaitu stimulan atau kafein tersebut akan menghambat kontraksi saluran telur yang diperlukan untuk membawa sel telur ke rahim. Stimulan ini mendeaktifkan sel-sel alat pacu khusus yang berada di dinding tabung.
Sel-sel ini berfungsi mengkoordinasikan gelombang dari tabung yang berkontraksi dan menggerakkan sel telur menuju rahim, tapi akibat adanya stimulan tersebut membuat sel-sel ini tidak aktif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kontraksi memainkan peran lebih besar dalam transportasi sel telur menuju rahim, padahal sebelumnya hal tersebut tidak terpikirkan oleh para ilmuwan.
“Temuan ini semakin menjelaskan mengapa minum minuman berkafein bisa mengurangi kesempatan seorang perempuan menjadi hamil,” ujar ketua studi Professor Sean Ward, dari University of Nevada, seperti dikutuip dari Dailymail, Kamis (26/5/2011).
Prof. Ward menuturkan hasil studi ini memberikan penjelasan yang menarik kenapa perempuan yang senang sekali mengonsumsi kopi membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil dibanding perempuan yang tidak mengonsumsi kafein.
Hasil temuan ini telah dipublikasikan dalam British Journal of Pharmacology. Untuk itu bagi perempuan yang sedang menjalani program untuk hamil sebaiknya hindari atau kurangi asupan minuman berkafein seperti kopi.
Namun ada juga yang berpendapat, “Boleh saja, kok, Anda minum kopi, asal tidak berlebihan.” Tapi Anda harus ingat bahwa kafein merupkan suatu perangsang yang berpengaruh dan bisa meningkatkan produksi hormon stress. Peningkatan ini menyebabkan berkurangnya aliran darah ke rahim dan berkurangnya oksigen mencapai janin. Jadi, mengkonsumsi kafein dalam jumlah yang banyak tak baik bagi Anda dan bayi Anda.
Sedangkan minum teh disarankan tidak berbarengan dengan vitamin/makanan yang mengandung zat besi. Karena teh akan menghambat penyerapan zat besi.
Kafein bisa melintasi plasenta sehingga meningkatkan laju jantung dan juga pernapasan janin. Satu hal yang menjadi kekhawatiran adalah kafein dapat mengurangi penyerapan zat besi pada ibu yang secara teoritis dapat memicu anemia. Karena perempuan hamil rentan terkena anemia, maka mengonsumsi kafein bisa memberikan efek buruk dan memperparah keadaan seperti pusing, kelelahan serta detak jantung tak teratur.
Studi pada tahun 2008 yang dimuat dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan konsumsi lebih dari 200 mg kafein (sekitar 10 ons kopi) per hari bisa meningkatkan dua kali lipat risiko keguguran pada usia kehamilan 71 hari. Studi lainnya juga menunjukkan bahwa konsumsi kafein ternyata terkait dengan cryptorchidism (testis yang tidak turun) pada bayi laki-laki.
3. Obat dan jamu
Sebaiknya hindari minum obat dan jamu kecuali dalam pengawasan dokter. Jangan lupa, janin amat rentan terhadap pengaruh obat-obatan yang bersifat teratogen (zat kimia yang dapat menimbulkan kelainan perkembangan pada janin).
4. Obat pereda sakit
Jangan minum obat sembarangan! Tapi, bukan berarti bila sakit tak boleh minum obat. Selalu konsultasikan dengan dokter kandungan bila Anda akan mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Atau, beri tahukan dokter bila Anda sedang hamil, sehingga ia akan menuliskan resep obat yang aman untuk ibu hamil.
5. Teh herbal
Teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi. Sayangnya, tidak semua kemasan teh mencantumkan secara mendetail bahan-bahan herbal yang digunakan sebagai campuran. Dan meski pada label kemasan tertulis diperuntukkan bagi wanita hamil, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu pada dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar